Rabu, 29 Desember 2010

PETA PULAU KALIMANTAN di Kalkir

Huft akhirnya selesai juga buat peta kalimantan di kalkir ...ehmm ini laporan trakir selama praktikum akhirnya selesai juga tinggal respomsinya deh ..... doain ya semoga ajja lancar ... hehehehe amin .....
Ini hasil praktikum laporan kartografi dasar acara 8 yaitu layout peta ......
Lihat ni gamabar saya .... tp legendanya jelek banget .... 



Peta saya uda jadi  ... jrenjengg .....


Yang ini susah banget pas bwd sungainya ..... huft ,,,,





Ini legenda yang saya bilang jelek ... klo diperhatikan dari deket ...



Maksud hati pengen tegak ... tapi apalah daya ...... :(





YUps ... sekilas ajja tentang hasil praktikum acara terakhir saya .... ini pertama kalinya saya buat peta cukup sulit beudhh .... hehehehe 


Wassalamualaikum .... :)

Selasa, 28 Desember 2010

Bintang Baru muncul dari Youtube .... si bEatbox voice MIKE TOMPKINS ..

Wuuaaa .... ada yang baruu sebenernya telat juga siih ngertinya klo bukan dari postingan adik temenku di beranda facebook ..... Si bEAtboX voice MIKE TOMPKINS ... sekarang lagi nge blow up di Youtube ....
Suara beatbox nya yang mampu ngisi semua aransemen satu lagu buat ih wow yang dengerin .... nggak cuman itu ajja video klip yang agan buat juga buat tersepona para pelihatnya ... so MIKE TOMPKINS pantes jadi next rissing star nggantiin si Justin Bieber deh ....  Oke cerita riwayat selanjutnya bisa di baca gan di bawah yeiy ...
Dua puluh tiga tahun, Mike Tompkins dibesarkan di Ilderton, sebuah kota kecil di luar London, Ontario, Kanada. Pada usia 8 tahun, Mike mulai belajar beatboxing, awal mula dari semangat bermusiknya. Selama masa sekolah menengahnya, Mike sering tampil di berbagai acara produksi teater musikal profesional. Mike lulus dengan penghargaan musik vokal dari sekolahnya dan melanjutkan pendidikan pasca-sekolah menengah di Ontario Institute of Audio Recording Technology (OIART). Pada tahun 2008 Mike lulus dari OIART dengan sebuah diploma untuk produksi musik, menerima tanda kehormatan dan dua penghargaan.
Selama 10 tahun terakhir, Mike telah merencanakan dan menjadwal penggarapan produksi musik, termasuk rekayasa dan pencampuran beberapa album (seperti Shad K's "The Old Prince" pada nominasi Juno Award).
Mike sebelumnya tidak pernah berpikir untuk mengeluarkan musiknya sendiri. Namun pada awal tahun 2010, dia memiliki dorongan dan tekad untuk melakukan sesuatu yang 'berbeda', membawanya ke kegiatannya yang terbaru, menciptakan musik Capella yang unik. Salah satu karyanya adalah cover dari Katty Perry "Teenage Dream" yang dikombinasikan dengan cover Bruno Mars "Just The Way You Are" (video di atas) ditonton lebih dari dua juta kali hanya dalam satu bulan. Tujuan utama Mike adalah untuk membuat orang-orang tersenyum dan menunjukkan keragamannya sebagai musisi.
Sejauh ini, Mike sudah men-cover beberapa lagu termasuk "Dynamite" dari Taio Cruz, "Misery" dari Maroon 5 dan "Only Girl" dari Rihanna.

Ini gan Link bwd ngerti videonya si MIKE TOMPKINS ..... 
Teenage Dream & Just the way you are - Acapella Cover - Katy Perry - Bruno Mars - Mike Tompkins = http://www.youtube.com/watch?v=wlW5c4tInvY
Maroon 5 - Misery - A Cappella Cover (Mike Tompkins) = http://www.youtube.com/watch?v=47I3eTv94...wk&feature=channel
Rihanna - Only Girl - A Capella Cover - Just Voice and Mouth - Mike Tompkins FEAT. SHAD - beatbox = http://www.youtube.com/watch?v=UtBeobpTcmk
Dynamite - Taio Cruz juga uda ada
http://www.youtube.com/watch?v=qjCLQaTFXx0&feature=channel
 
 
Okee gan cuman gitu doang deh yg bs di sampeein ..... Wuuaaa yang pasti jd idola baru ane nihhh masih muda n cakepzz lagi ;D .....
Sumber : http://terselubung.blogspot.com/2010/12/satu-lagi-pembuat-heboh-di-youtube-mike.html







Jumat, 24 Desember 2010

About si Mesut ... si NOKIA N70 buntutku ...

Sejarah singkat si Mesut
Lalala punya hp buntut amat ku sayang namanya si Mesut. Si Mesut adalah hp Nokia type N70 yg ku punya sejak kelas 2 SMA. lucunya ... dulu pas beliin itu si Ayah g mau ngaku ke Ibu klo abis beli tuh hp jd umpet2an deh ... wkwkwkwkw :D ... tp si Mesut ini termasuk hp yang keren g rewel minta perawatan di salon hp. Ehm baru ini ajja si Mesut mengalami sedikit problem indra pengerasnya suaranya pecah ... yah tp gpp deh wajar ... soalnya uda berapa kali si Mesut kebanting dan terjatuh ...ckckckck baik di kamar mandi maupun di jalan sekalipun ... uhuyyyyyy :p .... oke deh mau aku tunjukin hasil jeprat-jepret si Mesut .... monggo ....

Si Mesut in Action ....
ya meskipun hasilnya g bagus se bagus kamera yg 6 juta itu .....
landscape ...          

Jembatan Klai Progo waktu bersama keluarga ...:D

Candi Sambi Sari waktu orientasi lapangan SIG PJ 2010
 3 ayam waktu penjelajahan Orientasi Lapangan SIG PJ 2010
 Taman Hijau Fakultas Geografi UGM dari gedung D3 dan S2
 Jalanan depan Sekolah Pasca Sarjana setelah hujan abu vulkanik .....
 Ini waktu Merapi lagi getol2nya njeblug .... di ambil di gang depan kost ... hehehe ....
Klo yang ini merapi tadi pagi ..... sebenernya bagus banget tp berhubung medianya jelek ya sudah lah ....
 Sssttt G hanya Landscape but Ada saya n temen
Saya dan teman2 tetapi sedikit editan dari Photoscape ..... 
klo menurut saya angel dari pengambilan ajja yang bagus ..... :D
 Haha lagi candid pas kuliah ini .... wkwkwkwkwkkk


 belajar bersama teman2 di kursi payung depan Rektorat
Di depan tulisan Geografi .......

Di samping Lab. Geospasial Depok .... milik Bakorsutanal kerjasama dengan Fak. Geografi UGM



 Lagi mainan pasir pas MaKrab SIG PJ 2010 di pantai Parang Kusumo






  Sooryy yang belakangan berantakan ..... belum bisa ngrapiin .... :p

Kamis, 23 Desember 2010

FOTO LAIN

Foto lain memiliki 3 jenis foto yaitu :
1. Foto Strip
Foto strip dibuat dengan pesawat uadara yang terbang rendah dengan kecepatan terbang rendah dengan kecepatan terbang yang tinggi. Pemotretannya dimaksudkan untuk pengumpulan informasi secara tepat bagi kepentingan militer. Diluar kepentingan militer, foto strip bermanfaat untuk memperoleh informasi daerah sempit memanjang seperti misalnya untuk studi pemilihan jalur jalan atau unuk jalur transmisi.
2. Foto Panoramik
Foto panoramik merupakan jenis foto lain untuk kepentingan militer. Pemotretannya dilakukan dengan lensa yang selalu bergerak ke arah kanan dan kiri pesawat, tegak lurus arah terbang pesawat. Foto panoramik meliputi daerah luas tetapi kerinciannya tinggi karena sudut pandangnya yang sepit. Kelemahannya terletak pada aspek geometrinya yang mengalami penyimpangan besar (Lo, 1976).
3. Foto Satelit
Foto satelit adalah foto yang wahananya menggunakan satelit. Sebelum ada foto satelit, pemotretan menggunakan wahana burung merpati. Foto satelit dikembangkan ada lima yaitu :
1. Foto Mercury
Foto satelit berupa foto berwarna yang pemotretannya dilakukan dengan kamera 70 mm, sebuah kamera yang dipegang tangan (hand held camera). Misi Mercury yang paling berhasil ialah Mercury-9 yang membuahkan 29 foto berkualitas tinggi.
2. Foto Gemini
Kamera yang digunakan ialah kamera 500 C dengan format 70 mm. Untuk beberapa hal juga digunakan kamera dengan format 16 mm.
Pemotretan oleh satelit Gemini dan Apollo dilakukan dari ketinggian 2000 km dari permukaan bumi yang disebut parking orbit tau penghentian sementara orbit satelit. Ketinggian parking orbit berkisar antara 160 km hingga 270 km dari permukaan bumi. Satelit berawak pada umumnya berada pada daerah itu sebelum meluncur ke ketinggian yang direncanakan, misalnya ke ketinggian tertentu yaitu ke bulan atau tempat lainnya.
3. Foto Apollo
Apollo memiliki misi 3 tugas yaitu :
• Pemotretan otomatis dengan film berwarna oleh Apollo-6 pada tahun 1967
• Membuat foto satelit dengan kamera yang dipegang tangan oleh Apollo-7 dan Apollo-9 bagi daerah yang sudah ada foto udaranya dan data terresterialnya
• Membuat foto multispectral dengan multikamera
Foto Apollo hanya meliput daerah sempit yang terpancar antara lintang 30° utara dan 30° selatan terkecuali daerah tropis. Bagi daerah humid maka foto berwarna yang dihasilkan terlalu banyak bayangan birunya.
4. Foto Skylab
Lintas orbit Skylab terbatas pada lintang 50° utara dan 50° selatan. Ketinggian orbitnya 435 km dari permukaan bumi. Orbit ulang bagi tempat yang sama terjadi sekali tiap lima hari. Skylab dirancang untuk melakukan eksperimen pengindraan jauh yang dikenal dengan “Earth Resources Experiment Package” atau “EREP”.
5. Foto kamera format besar (Large Format Camera/LFC)
Sistem pengindraan jauh yang diperlukan bagi pemetaan sumberdaya dan lingkungan linkup dunia tersebut bukan pengindraan jauh system dirganatara, melainkan pengindraan jauh system antariksa. Ada beberapa data satelit yang menurut Lhemadu (1985) resolusi spasialnya tinggi yaitu anatara lain Landsat TM (30 m), SPOT (10 m dan 20 m), SIR-B (17 m) dan kamera metric dari ketinggian 250 km (20 m).
Sensor Kamera Metrik
Kamera metrik (metric camera) juga disebut kamera pemetaan (mapping camera) atau kamera kartografik (cartographic camera). Sesuai dengan namanya kamera in dirancang untuk maksud pemetaan dengan ketelitian tinggi. Kamera metric biasanya dioperasiakan dari dirgantara. Bagi kamera metric berskala 1 : 1.000.000 maka resolusi spasialnya sebesar 250 m tiap pasangan garis atau 100 m tiap pixel. Simpangan baku posisi 300 m, simpangan baku elevasi sebesar 30 m, dan foto itu dapat dipergunakan untuk membuat peta garis tinggi interval 100 m. Makna angka lainnya dapat diartikan semula.
1. Kamera metric pada Spacelab
Kamera metric pada Spacelab dioperasikan selama sembilan hari pada bulan Oktober 1983. Tujuan utama misi pemotretan dengan kamera metric Spacelab ialah untuk pembuatan peta topografi berskala 1 : 50.000. Spesifikasi kamera metric dan fotonya dapat diutarakan sebagai berikut :
 Tipe kamera : kamera udara Zeiss 30/23 yang mengalami
modifikasi
 Panjang focus kamera : 30,5 cm.
 Tampalan depan : 60 % atau 80 %
 B/H : 0,3 atau 0,6
 Kapasitas film : 3 magasen – 1.650 kerangka/lembar
 Tujuan : pembuatan peta topografi 1 : 50.000
 Tinggi orbit : 250 km
 Skala foto : 1 : 820.000
 Liputan tiap foto : 190 km × 190 km
 Simpangan baku posisisi : 8,2 m pada skala 1 : 27.000
 Simpanagn baku elevasi : (13-27) m pada interval garis tinggi (40-80)m
2. Kamera Format Besar (Large Format Camera/LFC)
Kamera LFC merupakan kamera format besar yang terdiri dari kerucut lens, magasen film, kelompok elektronik, kelompok persedian gas nitrogen, dilengkapi pula dengan system rujukan ketegakan (Attitude Reference System/ARS) dengan spesifikasi NASA. Kamera LFC menggunakan lima jenis film Kodak yaitu film hitam putih, satu film “aerial color” dan satu film “high definition color infrared”. Liputan daerah pada foto LFC memanjang searah orbitnya. Liputannya sebesar 0,75 tinggi orbit × 1,5 tinggi orbit. Liputan tersebut sebesar 90 mil laut × 180 mil laut bagi tinggiorbit 160 mil laut.
Kegunaan foto kamera metrik yang beroperasi di antariksa (Doyle, 1983) adalah :
• Resolusi spasial dan integritas geometric yang tinggi, dengan luas liputan minimal sama dengan luas liputan citra elektrooptik.
• Dapat menggunakn film hitam putih, warna asli dan warna semu yang resolusinya tinggi dengan kepekaan spectral hampir sama dengan kepekaan spectral MSS Landsat.
• Kemampuan stereoskopik yang tinggi untuk membuat peta topografi dengan garis tinggi
• Tidak mengalami masalah terlalu banyaknya data yang harus dikirimkan dari anatariksa ke bumi.
• Pemrosesan data di bumi berupa pemrosesan film dan pencetakan yang dapat dilakuakn ditiap kota. Hal ini sangat menguntungkan bagi negara berkembang pada umumnya.
• Kesediaan alat interpretasinya lebih besar dan lebih merata.
• Data fotografik lebih siap bagi instansi pengelola pemetaan dan penelitian di negara berkembang pada umumnya.
Keterbatasan foto LFC adalah :
• Tidak dpat dikirim langsung ke bumi pada saat perekaman kamera datanya dalam bentuk analog (gambar)
• Ketersediaan fotonya masih sangat terbatas. Bila ketersediaan foto LFC meningkat pada misi pemotretan mendatang, keunggulan foto LFC akandapat membantu mempercepat pemetaan sumberdaya dan lingkungan.


Maaf blum bs ada gambarnya ,,,,, 


Rabu, 22 Desember 2010

Just For My IBU ...

Sosok perempuan yang paling tangguh dalam segala kehidupan baik duka maupun suka selalu berdampingan dalam hidup saya ... 
Tak ada kata-kata romantis yang mampu aku ucapkan langsung ke tatapan wajahmu ... Hanya akan ku jaga penagandianmu selama ini agar aku mampu menjadi apa yang engkau harapkan .... 
Sebenarnya tidak hanya hari ini saja kasih sayang dan curahan terima kasih itu terlontar dari mulut ini tp harus setiap waktu dan itu harus sampai kapanpun ...
Terima kasih IBU ... maafkan aku yg selama ini telah mengecewakanmu dan belum bisa menjadi apa yang engkau harapkan .... 


Sebuah Pengabdian (Bunda)

Kau adalah yang pertama menyentuhku
Mendekapku di tengah dingin malam
Kau adalah sesuatu yang indah bagiku
Ceriakan hati di kala hati ini terpuruk

Kau sosok tak tergantikan
Walau tak semuanya ragamu ada
Setiamu melekat
Sampai aku di ujung usia

Bunda..
Ijinkan aku bersujud kali ini
Sebagai tanda..
Aku mencintaimu

Bunda..
Demi langit bumi aku bersumpah
Kan ku jaga pengabdianmu di hidupku..
Itu sungguh berarti bagiku..

Kembali ke awal

Bunda…. aaa.. aa…
Bundaaaa… aa… uoo.. uoo… uuu….
Ouu.. uuu.. ooo.. ooo..

Bunda..
Ijinkan aku bersujud kali ini
Sebagai tanda..
Aku mencintaimu

Bunda..
Demi langit bumi aku bersumpah
Kan ku jaga pengabdianmu di hidupku..
Itu sungguh berarti
Itu sungguh berarti
Itu sungguh berarti bagiku.. 

Minggu, 28 November 2010

DATA SATELIT SISTEM PASIF

Pengambilan data pengindraan jauh secara pasif komponenya meliputi sumber tenaga, atmosfer, interaksi tenaga dengan objek di permukaan bumi, sensor, system pengolahan data dan berbagai penggunaan data. Data satelit system pasif yang digunakan sebagai data masukan pengolahan data digital yaitu :
1.   Data satelit Landsat masing-masing RBV, MSS dan TM
2.   Data satelit SPOT dengan sensornya HRV/XS dan HRV/P
3.   Data satelit HCMM dengan sensornya HCMR
4.   Data satelit NOAA dengan sensornya AVHRR
5.   Data satelit GMS dengan sensornya VIS dan IR (Infra Red)
6.   Dara satelit JERS-1 dengan sensornya VNIR dan SWIR
7.   Data satelit IRS dengan sensornya Pancromatic, VNIR dan SWIR
1.     Citra Landsat (Land Satellite)
            Landsat merupakan satelit sumberdaya bumi yang awalnya bernama ERTS-1. Konfigurasi dasar satelit Landsat 1,2 dan 3 berbentuk kupu-kupu dengan tinggi kuarang lebih 3 meter, bergaris tengah 1,5 meter dengan panel matahari yang melintang kurang lebih 4 meter. Berat satelit kurang dari 815 kg dan diluncurkan dengan ketinggian orbit lingkarannya 920 km. Landsat 1 dan 2 membawa 2 sensor yaitu RBV (Return Beam Vidicom) dan MSS (Multispektral Scanner). Landsat 3 terdapat 2 perubahan besar pada rancang bangunannya, yaitu tamabahn saluran termal (10,4-12,6) mm pada sensor MSS dan resolusi spasial system RBV dtingkatkan dengan menggunakan system dua kamera lebar (bukan spectral). Landsat 1, 2 dan 3 mempunyai kesamaan parameter orbi. Ketinggian memotret wilayah/ daerah/ objek dengan interval waktu 18 hari. Landsat 4 dan 5 dirancang agar mempunyai stabilitas lebih baik dari Landsat 1, 2 dan 3.  Landsat 4 pengembangan sensor pada system Landsat 1, 2 dan 3 dengan peningkatan resolusi spasial, kepekaan radiometik, laju pengiriman datanya lebih cepat dan focus pengindraan informasi yang berkaitan dengan vegetasi.
a.     Citra Landsat RBV (Return Beam Vidicon)
        Citra Landsat RBV diambil dengan menggunakan sensor RBV. Sensor RBV dimuat dalam Landsat 1 dan 2 bersama dengan sensor MMS (Multispectral Scanner). Terdiri atas 3 kamera televisi dengan cakupan 185 km × 185 km. Kepekaan spectral masing-masing kamera pada dasarnya sama dengan satu lapis film inframerah berwarna dengan susunan :
·         Saluran 1 peka terhadap gelombang hijau (0,475-0,575) mm
·         Saluran 2 peka terhadap gelombang merah (0,580-0,680) mm
·         Saluran 3 peka terhadap gelombang inframerah (0,690-0,890) mm
Kamera RBV tidak berisi film, tetapi sebagai gantinya dipasang alat penutup atau shutter dan disimpan pada permukaan yang peka terhadap sinar di dalam setiap kamera. RBV pada Landsat 1 hanya menghasilkan 1.690 citra yang direkam anatar 23 Juli hingga 5 Agustus 1972 (Lillesand Dan Kiefer, 1979), sedangkan Landsat 2 dioperasikan hanya terkadang saja hanya untuk maksud evaluasi teknik untuk kegunaan kartografi daerah yang sulit dijangkau. Kepekaan spectral system Landsat 3 berkisar 0,505 mm – 0,750 mm (hijau hingga inframerah dekat).
b.    Citra Landsat MSS (Multispektral Scanner)
        Citra Landsat MSS (Multispectral Scanner) hasil rekaman sensor MSS. Sensor MSS dipasang pada satelit Landsat 1 hingga 5. Saluran MSS mulai dari saluran 4 (0,5-0,6) mm, hingga 7 (0,8-1,1) mm, karena saluran 1 hingga saluran 3 digunakan sensor RBV. Panjang gelombang yang digunakan Landsat MSS yaitu :
·         Saluran 4 gelombang hijau (0,5-0,6) mm
·         Saluran 5 gelombang merah (0,6-0,7) mm
·         Saluran 6 gelombang inframerah dekat (0,7-0,8) mm
·         Saluran 7 gelombang inframerah dekat (0,8-1,1) mm
Konfigurasi perekaman MSS dirancang untuk pengindraan energy dengan medan pandang total 100° dan bidang pandang sesaat atau IFOV .
c.     Citra Landsat TM (Thematic Mapper)
        Citra Landsat TM hasil rekaman sensor Thematic Mapper, yang dipasang pada satelit Landsat 4 dan Landsat 5. Meliputi lebar sapuan (scanning)  sebesar 185 km. Direkam menggunakan 7 saluran saluran gelombang yaitu :
·            Saluran 1 gelombang biru (0,45-0,52) mm
·            Saluran 2 gelombang hijau (0,52-0,60) mm
·            Saluran 3 gelombang merah (0,63-0,69) mm
·            Saluran 4 gelombang infra merah dekat (0,76-0,90) mm
·            Saluran 5 gelombang inframerah pendek (1,55-1,75) mm
·            Saluran 6 gelombang inframerah thermal (10,40-12,50) mm
·            Saluran 7 gelombang inframerah pendek (2,08-2,35) mm
Konfigurasi perekaman TM dirancang untuk mengindera energi dengan medan pandang total 100° dan bidang pandang total atau IFOV dari objek yang disiam atau discan sekitar 15,4°. Resolusi radiometikcitra Landsat TM lebih baik daripada citra Landsat MSS.
d.    Citra Landsat ETM (Enhanced Thematic Mapper)
        Citra ETM (Enhanced Thematic Mapper) diharapkan dapat diperoleh dari rekaman sensor ETM pada Landsat 6. Sensor ETM merupakan pengembangan dari sensor TM dengan menambahkan saluran pankromatik (0,50-0,90) mm yang didesain mempunyai resolusi spasial 15 × 15 meter. Sensor ETM juga didesain dapat merekam citra multispectral dengan 6 saluran seperti pada sensor TM.
e.     Citra Landsat ETM+ (Enhanced Thematic Mapper Plus)
        Desain dan operasi Landsat 7 direncanakan akan membawa dua sensor yaitu ETM+ dan HRMSI. Desain ETM+ titik beratnya untuk berkelanjutan dari program Landsat 4 dan 5. Pola orbitnya juga sama dengan Landsat 4,5 dan 6 yaitu lebar liputan 185 km. Desain sensor ETM+ seperti ETM pada sensor Landsat 6 ditambah dua system model kalibrasi untuk ganguan radiasi matahari.
f.     Citra Landsat HRMSI (High Resolution Multispectral Stereo Imager)
        Sensor HRMSI (High Resolution Multispektral Stereo Imager) direncanakan dibawa oleh Landsat 7. Sensor tersebut diharapkan seperti sensor pushbroom scanner pada satelit SPOT. Satelit ini didesain dapat mengambil data ETM+ dari bernagai arah untuk mendapatkan data stereo (tiga dimensi).
2.     Citra SPOT (Systeme Probatoire I’Observation de la Tere)
           Satelit SPOT (Systeme Probatoire I’Observation de la Tere) adalah program satelit pengindraan jauh Perancis. SPOT 1,2 dan 3 mengorbit hampir polar, sinkron matahari, ketinggian orbit 832 km dan frekuensi perekaman ulang atau resolusi temporal 26 hari. 3 keunggulan data SPOT yaitu
·      Dapat diperoleh gamabarn streoskopik dengan jalan merekam daerah dari dua lintasan orbit yang berbeda
·      Sensor dapat diarahkan pada daereah yang bebas awan
·      Dimungkuinkan perekaman ulang daerah dalam waktu yang lebih pendek
        Sensor perekam yang dibawa oleh satelit SPOT yaitu dua sensor dengan spectrum tinggi HRV dan alat bantu berupa magnetic tape recorder.
a.     Citra SPOT Pankromatik
        Citra SPOT Pankromatik direkam menggunakan panjang gelombang tampak (0,51-0,73) mm dengan resolusi spasial 10 meter. Data SPOT pankromatik berupa foto udara hitam putih dan digunakan untuk pemetaan planimetrik.
b.    Citra SPOT Multispektral
        Citra SPOT Multispektral direkam dengan menggunakan sensor betuk sapu dengan resolusi tinggi HRV yang menggunakan 3 panjang gelombang. Data yang diperoleh adalah :
·      Citra HRV/P                       Ÿ   Citra HRV3
·      Citra HRV1                        Ÿ   Citra HRV4
·      Citra HRV2                        Ÿ   Citra HRV5

Tugas Kardas yang bikin komettt tujuuh keliling ...

wuahahaaaaaaa ... KARDAS acara 4 ruwettt teman .... aq g mari2 ngerjakne .....
iki lagek separo .... cek TKP ....



gambarnya masih ruwett .... ntar belum hill shadingnya, 3 dimensi di kalkir n 3 dimensi di milimeterblok .... huaaaaaaaa hikss .... :'( .... seumpama milih mending ngerjain laporan metklim ajja deh .....

Selasa, 23 November 2010

Hari ini Saya JENGKEL ama tukang rujak ...... :(

Hiaatttttttttttttttttt jengkel banget deh ama tukang rujak .... masak rujak nya harganya 5 rb ... ???? di nganjuk dapet 4 bungkus kali pakkk .... Nyesel .... >,<
Cek TKP .... ini barang buktinya Rujak 5 rb ..... nyeseeelllll ....
 
Menyesall seumur hidup dehh saya .... Kapok beli rujak di bakul lewaatt ituuu ..... 5 rb uda dapet nasi ayam tuhhh ..... huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa hiksss :'((((

Senin, 22 November 2010

Ini Laporan g kelar2 .. Bikin Puyeng ajje ....

Ya Allah ... bukakan pintu hati si mas asisten itu .... aq dah mumet mas ..... (bendera putih) 
Tapi saya bertekad bangun besok kudu jadi deh laporannya :)

BENTUKLAHAN


Bentuklahan atau landform adalah suatu bentukan alam yang terdapat di permukaan bumi pada khususnya di daratan yang terjadi karena adanya proses pembentukan tertentu dan melalui serangkaian proses evolusi tertentu juga (Marsoedi, 1996). Bentuklahan merupakan suatu kenampakan fisik/medan yang terbentuk karena suatu proses alami, memiliki beberapa komposisi tertentu dan karakteristik fisikal dan visual dengan julat tertentu yang terjadi dimanapun bentuklahan tersebut berada, jelas (Sukmantalya, 1995).  (Gunadi, 1991) berpendapat bahwa ada suatu hubungan dengan data bentuklahan, tanah, hidrologi, dan sebagainya, sehingga dapat merumuskan alternatif – alternatif  dan strategi pengembangan untuk perencanaan suatu penggunaan lahan. Sedangkan (Way, 1993 dan Zuidam, 1979) berpendapat lain lagi, menurut mereka bentuklahan adalah suatu kenampakan medan yang terbentuk karena adanya proses alami yang memiliki suatu susunan tertentu dan julat suatu karakteristik fisik dan visual dimana bentuklahan tersebut terbentuk.   
Adanya beberapa factor geomorfologi mayor yang dapat berpengaruh dalam pengembangan suatu lahan yaitu bentuklahan, proses geomorfologis dan suatu kondisi tahan dikemukakan oleh (Verstappen, 1983). Dijelaskan juga bahwa bentuklahan mencakup seperti kemiringan lahan, proses geomorfologi : mencakup banjir, tanah longsor dan bahaya yang terjadi karena proses alam yang menyebabkan suatu bencana, sedangkan mengenai kondisi tanah, antara lain mencakup kedalaman batuan dari suatu proses pelapukan material. Karakteristik geomorfologis dalam hal ini merupakan suatu bentuk lahan/medan yang dapat memberikan informasi yang dapat menentukan dalam pemanfaatan penggunaan lahan suatu daerah tertentu. Maka daripada itu, bentuk lahan harus menjadi suatu perhatian yang serius dalam rangka untuk penggunaan lahan pada suatu daerah supaya mewujudkan penggunan lahan yang dapat memberikan rasa nyaman terlepas dari ancaman suatu bencana.
            Bentuklahan itu sendiri diklasifikasikan ada 8 jenis bentuklahan berdasarkan proses pembentukannya. Bentuklahan tersebut adalah :
1.      Bentuklahan Asal Struktural
      Bentuklahan struktural terbentuk karena adanya suatu proses endogen atau proses tektonik yang berupa proses pengangkatan, proses perlipatan serta proses pensesaran/terbelah.
2.      Bentuklahan Asal Vulkanik
      Bentuklahan vulkanik terbentuk karena adanya suatu proses vulkanisme yaitu naiknya magma ke permukaan bumi sehingga material dari magma yang keluar tersebut membentuk suatu bentuklahan baru.


3.      Bentuklahan Asal Fluvial
      Bentuklahan fluvial terbentuk karena adanya kaitan erat dengan aktivitas sungai dan air permukaan. Adanya proses pengikisan, pengangkutan dan jenis buangan pada daerah dataran rendah seperti daerah lembah, ledok dan dataran alluvial.
4.      Bentuklahan Asal Marine
      Bentuklahan marine terjadi karena adanya aktifitas abrasi, sedimentasi, pasang-surut dan dan pertemuan terumbu karang. Selain itu ada proses lain yang kemungkinan membentuk bentuklahan ini yaitu aktifitas masa lampau seperti aktifitas tektonik masa lalu berupa gunung api, perubahan muka air laut (transgresi/regresi) dan litologi penyusun.
5.      Bentuklahan Asal Solusional/Karst
Bentuklahan solusional atau biasa disebut kars ini terjadi karena adanya proses pelarutan pada suatu batuan yang mudah unutk larut jika terkena air. Kelarutan batuan dibentuklahan ini cukup tinggi, selain itu karakteristik relief dan drainase dari bentuklahan solusional/karst sangat khas dibandingkan dengan bentuklahan yang lain.
6.      Bentuklahan Asal Glasial
      Bentuklahan glacial terjadi karena adanya aktifitas es/gletser yang menghasilkan suatu bentang alam.
7.   Bentuklahan Asal Aeolin
      Bentuklahan Aeolin terjadi karena adanya gerakan udara atau angin sehingga membentuk suatu medan yang khas dan berbeda dari bentuklahan lainnya. Endapan angin yang terbentuk oleh pengikisan, pengangkatan dan pengendapan material dilepas oleh angin sehingga menghasilkan suatu bentuklahan berupa gundukan.
8.   Bentuklahan Asal Denudasioanal
      Bentuklahan denudasional merupakan bentuklahan yang terjadi akibat proses pelapukan gerakan tanah/erosi dan kemudian dikhiri oleh proses pengendapan.
Ini murni saya harus ngedit kata per katanya ... :)

Sang Maha Guru "BENDAN"

Assalamualaikum :)   Sudah lama yak gak kunjung blog ini huft sibuk sih .... Oke setelah selama sebulan berkutat dengan PEMIRA UGM 2011 ...